Guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia khususnya transmigran, telah dilakukan layanan pelatihan dan pendidikan baik formal maupun non formal, melalui kerjasama dan bersinergi dengan semua pihak khususnya para ahli/ pakar dan kalangan akademisi agar tercipta transmigran yang mandiri sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya” kata Menakertrans pada acara penandatanganan Naskah Kerjasama antara Kemnakertrans dengan Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto (12/2).
Muhaimin mengatakan bahwa kalangan akademisi mempunyai peran sangat besar dalam peningkatan kapasitas SDM di kawasan transmigrasi. SDM merupakan kunci peningkatan produktivitas yang pada gilirannya dapat menumbuhkan sentra-sentra produksi baru di kawasan transmigrasi. Dengan demikian ekonomi daerah dapat meningkat. "Program transmigrasi telah menciptakan ratusan sentra produksi baru di bidang perkebunan dan tanaman pangan, sehingga menjadi bagian yang penting dalam meningkatkan pendapatan per kapita di Indonesia, yang berdasarkan harga berlaku dari sebesar US$473,48 padatahun 1998, menjadi US$3.508,61 pada tahun 2011 (IMF, 2012)," katanya.
Ekonomi Indonesia diharapkan dapat tumbuh lebih baik lagi dari sekarang. Setiap satu persen pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 400-500 ribu tenaga kerja. Namun itu bisa terlaksana bila semua pihak, para ahli/pakar dan kalangan akademisi dapat bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi pengangguran antara lain melalui pelaksanaan transmigrasi.
Kemnakertrans memberikan layanan pendidikan kepada para transmigran sejak tingkat dasar, sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas di seluruh kawasan transmigrasi. Upaya itu juga dilaksanakan bersama beberapa perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah Universitas Jenderal Soedirman. Sejak tahun 1994 Unsoed telah melakukan penerimaan mahasiswa bagi anak-anak transmigran yang berprestasi melalui program penjaringan siswa berpotensi daerah transmigrasi pada jenjang D3 dan Strata 1. Kepada mereka diberikan beasiswa sejak mulai kuliah sampai mencapai gelar kesarjanaan, baik beasiswa reguler, biaya pendidikan maupun dukungan Praktek Kerja Lapangan.
Hingga saat ini jumlah putra putri transmigran yang memanfaatkan program penjaringan siswa berpotensi daerah transmigrasi sejak tahun 1994-2012 tercatat 153 orang yang berasal dari 12 Kabupaten daerah transmigrasi, dengan rincian 81 orang telah menyelesaikan studinya dan sisanya saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Unsoed.
Sejak Pra-PELITA hingga saat ini melalui pelaksanaan transmigrasi telah dibangun 3.330 permukiman dengan jumlah penempatan transmigran 2,2 juta keluarga yang mampu mendorong pembentukan 382 kecamatan baru dan 103 kabupaten kota pemekaran.
0 komentar:
Posting Komentar